Apa Benar Sudah Siap Memiliki Bayi ?
Urusan memiliki bayi memang biasanya selalu diidam-idamkan oleh wanita, namun anda sebagai pria yang merupakan pemimpin dalam keluarga harus punya pertimbangan yang matang ketika memutuskan akan segera memiliki bayi atau tidak. Saya tahu kalian mungkin mengalami berbagai desakan dari keluarga, khususnya orang tua dan mertua anda tentang kapan anda akan memiliki bayi, kapan kakek bisa menimang cucu, dan lain sebagainya. Tapi menyerahkan keputusan anda untuk memiliki bayi semata-mata berdasarkan desakan keluarga, tetangga ataupun dorongan naluriah istri anda sendiri tidak selalu baik. Saya tidak menganjurkan anda semua buat menunda kehamilan, tapi saya akan memberikan beberapa pertimbangan buat anda mengapa punya bayi sesegera mungkin setelah anda menikah tidak selalu baik.
Biaya Memiliki Bayi Tidak Murah
Ini harus menjadi bahan pertimbangan utama buat anda kaum pria. Karena kalianlah yang dipercaya Tuhan sebagai pelindung dan penyokong kehidupan keluarga anda. Ingatlah, jika anda baru saja menikah, saya pastikan anda sudah keluar uang cukup banyak untuk biaya pernikahan. Anda harus cermat mengatur keuangan anda, karena biaya untuk menanggung 1 lagi kehidupan baru tidaklah murah. Untuk sebuah persalinan normal saja anda perlu sekitar 10 juta, sementara bila harus caesar kira-kira 20 juta loh. Ini belum masa kehamilan, kunjungan dokter, foto dan sebagainya perlu sekitar 3 juta. Setelah bayi anda lahir, vitamin, susu, obat kalau sakit, dan lain-lain bisa mencapai bilangin yang wooow bagi sebagian orang. Jadi tentukan dulu apakah anda mempunyai cukup banyak persediaan uang di bank atau mungkin ada asuransi yang mengcover biaya-biaya kehamilan anda tersebut.
Bikin Bayi Itu Mudah, Merawatnya Yang Sulit
Semua cowok juga tau kalau bikin bayi itu bukan cuma gampang tapi juga enak. Prosesnya tidak perlu waktu lama, cukup 10-15 menit aja, sisanya tinggal ditunggu. Kalau masi belum jadi, ya tinggal diulangi pada masa subur. Walaupun kalian tau enaknya dan mudahnya, tapi pada kenyataannya tidak semua tau resikonya kalau sudah jadi gimana.
Yang pertama pastilah masalah dana, sudah dibahas di poin 1. Tapi bukan cuma dana lo, sesudah lahir ke dunia, bayi memerlukan perawatan ekstra, karena tubuhnya masih lemah. Susu harus khusus, syukur-syukur kalau ASI isteri anda keluar, kalau tidak, berarti anda harus keluar uang lebih buat susu formula. Bayi mudah menangis, terutama kalau lagi lapar. Siap-siap tidur tidak nyenyak malam-malam. Jangan katakan “ITU TUGAS ISTERI”, buatnya bersama, tanggung jawabnya juga bersama. Dan, kalau anda memang mengasihi isteri anda, tidak mungkin anda serahkan tugas mengurus bayi semuanya pada isteri anda. Apalagi kalau isteri anda ikut membantu anda bekerja mencari uang dan sesuap nasi hehehe. Kalau sakit? biaya dokter dan obat-obatnya lebih mahal daripada anda yang sakit.
Jatah Anda Berkurang
Akuilah, sebelum anda memiliki bayi atau sebelum isteri anda hamil dan melahirkan, maka seluruh perhatian isteri anda ditujukan untuk anda Suami tercintanya. Tapi setelah dia tahu bahwa dia hamil maka dia mulai harus membagi perhatiannya dengan calon bayi. Apalagi setelah melahirkan, si bayi mungil memerlukan perhatian ekstra, ASI, dan sebagainya. Tentulah anda sebagai suami yang baik harus memahami keadaan isteri anda kan hehe. Tambahan lagi, jatah anda berkurang itu termasuk jatah hubungan intim looh. Akuilah.. merawat bayi itu sangat melelahkan bagi isteri anda, jadi wajarlah kalau anda harus mengurangi frekuensi hubungan intim anda.
Membesarkan Bayi adalah Komitmen Seumur Hidup
Tidak ada namanya anak sementara. Begitu bayi lahir maka anda sudah berkomitmen bahwa itu anak anda, yang akan anda besarkan, rawat, didik dengan setiap keringat dan air mata sampai ajal menjemput anda. Bahkan saya bisa katakan kalau komitmen memiliki bayi adalah seperti komitmen memilih isteri dan menikahinya bagi yang Kristen. Itu berarti seumur hidup. Tidak ada ceritanya ketika anak anda nakal, lalu anda membuangnya. Apakah anda siap???
Sebagai penutup, saya ingin menekankan lagi bahwa bukan maksud saya menakut-nakuti anda agar tidak mau memiliki bayi. Bayi adalah anugerah dan kepercayaan Tuhan, kadang diperlukan iman untuk melangkah mengambil seorang isteri, demikian juga diperlukan iman untuk melangkah memiliki bayi. Saya cuma mau anda para pria sadar dengan komitmen, tanggung jawab, dan resiko ketika anda memutuskan akan memiliki bayi. Jangan sampai anda tidak mau bertanggung jawab dengan apa yang anda buat, sehingga membuat anak anda kehilangan figur ayah, hidup dengan keluarga berantakan, yang akhirnya menjadikan hidup anak anda seperti di neraka. Anda bertanggung jawab, Tuhan akan menuntut pertanggungjawaban dari anda.